Thursday, December 03, 2009

BELAJAR "PEOPLE POWER" DARI MANILA, JAKARTA & THAILAND

SERIAL POLITIK
Jatuhnya Presiden Marcos pada 25 Peb. 1986 dimulai dengan gerakan para Kelompok Kelas Menengah dan Militer Reformis dengan memanfaatkan momentum tewasnya Ninoy Aquino di Bandara pada tanggal 20 Agustus 1983. Peran Media saat itu sangat menentukan juga, perlawanan terang2an melawan ketidak adilan dimulai pada tahun 1982 dan gerakan bawah tanah baik di militer, polisi, intelligent community, para tokoh2 agama, aktivis maupun dikalangan politisi lokal mulai bersatu...dilapangan sendiri sudah dapat dibaca, situasi politik di Manila akan segera berubah. Campur tangan negara2 besar sudah kelihatan dengan jelas... perang antara CIA & KGB dengan mudahnya terbaca... People Power di Indonesia, Soeharto Menyusul 1998 -- Pola nya sama dengan Marcos... sederhana saja. Peringatan bagi para elite politik sekarang.
Gerakan2 bawah tanah tidak hanya dilakukan oleh gerak2an yang bermain waktu itu, tetapi juga MNLF & Partai Komunis Phillipines ikut bergabung, sehingga menjadikan Marcos, keluarga dan kroni nya sebagai Musuh Bersama. Agen2 Intelligent CIA mulai tampak di jalan2 begitu pula KGB and Intel2 Komunis, mereka ditempatkan ditempat2 strategis di Manila. Ada yang menyamar sebagai wartawan, turis dan bahkan musisi. Rumah kos2an dan apartement di tempat2 strategis penuh dengan senjata2 otomatis dan peluncur granat. Perang Para Intel. Pada awal 1984, Agen CIA sudah berhadap-hadapan dengan Intel KGB & Komunis dan sebenarnya kota Manila sudah Siaga Satu ( Red Alert ). Media pun begitu terjadi perang bintang antara yang pro barat dan komunis.
Politikus Bermuka dua / Ular kepala dua. Melihat situasi yang sudah mulai kacau /chaos, para politisi yang imannya tipis dan DOSA nya SEGUDANG mulai ancang2, baik untuk lari ke Amrik atau menjauh dari klannya Marcos dengan turut memaki2 keluarga Marcos atau mengundurkan diri dari Kabinet.
Perang antar Agen Intel CIA Vs KGB & Intel Komunis pada awal2 tahun 1984 benar meresahkan para Pejabat tinggi militer Phillipina. Intel2 negara adikuasa sangat berkepentingan dengan nasib Subic Naval Base dan Clark Air Base, terutama paska kejatuhan rezim Marcos. Sadap menyadap saluran telpon pada saat itu tidak berhasil, lingkaran istana Malacanang telah mengantisipasinya dengan mengacak acak signal2 elektronik dan semua pembicaraan yang bersifat rahasia hanya dilakukan dengan bisik2 kepada orang kepercayaannya, terutama Jend. Fabian Ver. Sehingga diperlukan intel2 dilapangan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kesehatan Marcos. Informasi harus didapat dengan segala cara, bahkan dengan membelinya walaupun mahal harganya, terutama informasi A1.
Rumor2 tentang kesehatan Pres. Marcos sangat penting sekali, setiap penampilan nya di TV, semua mata tertuju ke lengan kanan, karena di issue kan terdapat infus darah dan insulin kecil di balik lengan bajunya. Wajah dan ekspresinya Pres. Marcos tampak kurang vitamin dan lembam2 dimana dikhawtirkan menderita Sirosis Hati akut atau Gagal ginjal.
Peran Yakuza, Triad & Mafia. Tanpa disengaja saya diperkenalkan oleh salah satu gembong Yakuza yang berada di Manila, tepatnya di salah satu restaurant Jepang di Mabini. Melihat wajahnya sih biasa2 saja, tapi ketika dia mengganti baju Barongnya dengan Kaos Oblong, waaah Tatoonya Sebadan dan dia mulai memperlihatkan jari kelingkingnya yang sudah tidak lengkap lagi. Kita berbahasa tarzan, karena bahasa Jepangku patah2 dan dia juga bahasa Inggrisnya Yes/No saja. Namun, istrinya menjelaskan kepada ku bagaimana bisnis para Yakuza di Manila dan Asia secara umum. Mulai dari yang underground sampai yang formal bisnis dan perpolitikan di Asia. Kagum juga saya mendengarkannya sambil menikmati makanan ala Kobe, sebuah organisasi undergrouind dapat mengontrol kebijakan2 suatu pemerintahan dan omzet bisnisnya bisa mencapai USD 50 Milyar per tahun.
Triad yang mengontrol jaringan Narkoba, Pelacuran, Perjudian dan Money Laundering di Manila tidak mau ketinggalan mereka juga benci banget dengan rezim Marcos yang selalu memeras mereka. Operasional mereka sangat terganggu 2 tahun terakhir menjelang jatuhnya Marcos. Militer dan Polisi selalu memeras boss2 mereka di Manila dan mematahkan jaringan ... Triad di beberapa provinsi, seperti di Cebu dan Bagio City. Dengan demikian secara tidak langsung Triad juga membantu para demonstran untuk menggulingkan rezim Marcos. Operasional Money Laundering mereka di Mabini selalu diperas oleh orang2 Malacanang saat itu. Begitu pula jaringan Pelacuran tingkat atas di Asia selalu diganggu oleh militer2 pro Marcos yang juga memiliki bisnis yang sama. Ong "Macho" Tan adalah satu Pimpinan Triad di Manila, Kantor nya di China Town. Terkaget- kaget saya mendengar ceritanya, bahwa uang dollar para Mahasiswa Indonesia yang ditukarkan dengan Uang Peso di Black Market, Mabini adalah uang Peso ASPAL. Cerita Panjang lebar dari A-Z dan juga tentang jaringannya di Jakarta. Mengapa para boss Triad benci banget dengan Marcos, pertama kroni2 Marcos membuka bisnis yang sama dan juga sering memeras jaringan mereka walaupun telah menerima setoran rutin dan kedua Marcos memakai agen2 CIA dan FBI untuk membekuk para bandar Narkoba, Golden Triangle dengan tujuan Amrik.
Bersambung . Strategy Suksesnya People Power